Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDI Perjuangan sangat mengecam keras adanya aksi pelemparan dengan 3 bom Molotov yang terjadi di dua kantor partainya yang ada di Kabupaten Bogor, yakni di Sekretariat PAC Megamendung juga PAC Cileungsi. Pada kejadian ini PDIP menduga Motif penyerangan 2 Kantor Partai dengan Molotov.PDIP bahkan meminta semua kadernya selalu waspada berkaitan dengan serangan bom Molotov tersebut.
“PDI Perjuangan sangat menentang segala bentuk teror. Dalam pelemparan Molotov tersebut merupakan tindakan pengecut juga mempunyai motif ideologis. Adanya serangan pada kantor itu adalah sebuah serangan atas dasar demokrasi, serangan terhadap kemanusiaan, juga serangan berkaitan tatanan kehidupan masyarakat dengan mendambakan hidup yang tentram,” ujar Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto dalam penjelasan yang diterima di Rabu (29/7/2020)
Dugaan Motif Penyerangan 2 Kantor Partai Dengan Molotov
Dugaan Motif penyerangan 2 Kantor Partai dengan Molotov, Hasto bahkan menekankan tentang memegang teguh nilai Pancasila, UUD NRI 1945, NKRI, maupun Kebhinekaan Indonesia. oleh sebab itu, menurutnya terdapat aksi teror tersebut berakibat pada aksi teror yang tidak pernah menyurutkan prinsip itu.
“PDI Perjuangan adalah partai grass roots, tidak mengenal mundur juga takut,” ujar Hasto.
Politikus yang berasal dari Yogyakarta tersebut memandang selama ini bahwa partainya adalah salah satu yang berpengalaman untuk menghadapi berbagai tantangan yang ada.
PDI Perjuangan mempunyai akar sejarah yang kuat dengan ACE99 yang sudah berjuang jauh sebelum republic Indonesia ini berdiri.
“Untuk itu seluruh kekuatan grass roots partai supaya tetap tenang, hal yang bisa dilakukan adalah terus bekerja keras serta membantu rakyat pada keikutsertaan menjaga keamanan juga ketentraman masyarakat, tanpa terkecuali. PDI Perjuangan terus menginstruksikan semua simpatisan, kader partai, juga anggita untuk selalu tenang, dengan terus merapatkan barisan juga memegang teguh nilai Satyam Eva Jayate yakni, kebenaranlah yang akan menang,” Jelas Hasto.
Bukan hanya itu, Hasto bahkan juga meminta kepada penegak hukum supaya menyelidiki kasus tersebut. Tindakan teror sebaiknya tidak dibiarkan begitu saja, sebab ini merupakan negara hukum, terutama Indonesia mempunyai falsafah hukum yaitu Pancasila. Bukan hanya dugaan Motif penyerangan 2 Kantor Partai dengan Molotov saja, namun dengan tertangkapnya pelaku diharapkan motif sebenarnya akan jelas dan bisa di usut tuntas.
Sebaiknya segala tindakan teror yang dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab dimanapun kejadiannya perlu diusut tuntas. Kalau hal semacam ini dibiarkan akan membuat kenyamanan masyarakat juga para pemimpin akan berkurang, alhasil akan banyak kerusuhan dimana-mana nantinya.
“Masyarakat hidup rukun, dengan penuh toleransi, juga mendambakan adanya keharmonisan dalam kehidupan. Sebab itulah mereka yang sudah mengganggu berbagai ketentraman masyarakat harus segera ditindak dan hukum tidak boleh dikalahkan dengan berbagai bentuk dari aksi teror yang antiketuhanan maupun antikemanusiaan,” lanjut Hasto.
Hal ini muncul dari pemberitaan, dua kantor Partai Demokrasi Indonesia perjuangan atau PDI Perjuangan yang berada di Kabupaten Bogor mengalami penyerangan menggunakan bom Molotov. Kantor itu merupakan Sekretariat PAC Megamendung yang baru saja diketahui pemiliknya sudah mengalami penyerangan bom Molotov pada Selasa (28/7/2020) sekitar pukul 06.00.
Meski demikian, Sekretaris PAC PDIP Cileungsi yang diserang pada hari Rabu (29/7) sekitar pukul 02.00. Polisi sekarang ini tengah melakukan penyelidikan dari kejadian aksi teror itu. Dari dugaan Motif penyerangan 2 Kantor Partai dengan Molotov tersebut diharapkan polisi segera mengusut pelakunya, supaya jelas motif atas kejadian tersebut..